DPRD Dorong Sekolah Kembangkan Program Andalan Antitisipasi Penurunan Minat SD Negeri

medianusantara.co

SAMARINDA – Penurunan jumlah siswa baru di sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Samarinda, khususnya yang berada di kawasan pinggiran kota, menjadi sorotan anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Ismail Latisi.

Fenomena ini, menurut Ismail, perlu diantisipasi dengan langkah strategis agar sekolah tetap diminati masyarakat. Ia menekankan bahwa setiap sekolah, baik negeri maupun swasta, perlu memiliki ciri khas atau program andalan yang mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi calon siswa dan orang tua.

“Sekolah yang punya visi jelas, perencanaan matang, dan program unggulan biasanya lebih dipercaya orang tua. Identitas ini akan menjadi pembeda yang membuat masyarakat tertarik menyekolahkan anaknya di sana,” ujarnya, Kamis (14/8/2025).

Ismail juga menyoroti pentingnya membangun branding sekolah. Menurutnya, citra yang kuat dan mudah dikenali akan membantu sekolah tetap kompetitif di tengah persaingan antar lembaga pendidikan yang kian ketat.

“Kalau ingin jumlah siswa tetap stabil atau bahkan bertambah, sekolah harus punya program yang menonjol dan dikenal luas,” tambahnya.

Ia mengingatkan bahwa orang tua saat ini tidak hanya mempertimbangkan mutu akademik, tetapi juga faktor keamanan, kenyamanan, dan lingkungan belajar yang kondusif. Karena itu, pengelola sekolah dituntut kreatif dan adaptif dalam merancang kegiatan maupun layanan pendidikan.

Meski sekolah negeri memiliki dukungan fasilitas dan tenaga pendidik yang digaji oleh pemerintah, Ismail menegaskan bahwa keberhasilan tetap sangat bergantung pada kualitas manajemen internal.

“Tanggung jawab pemerintah adalah memberikan fasilitas dan menggaji guru. Namun, yang menentukan maju tidaknya sekolah adalah bagaimana pihak sekolah mengelolanya,” tegasnya.

Ia juga menggarisbawahi bahwa sekolah swasta, yang mengandalkan pendanaan mandiri, justru harus lebih inovatif dalam merancang program unggulan.

“Berbeda dengan sekolah negeri, sekolah swasta menanggung seluruh biaya operasional, termasuk gaji guru. Maka dari itu, program unggulan bukan sekadar pilihan, tapi kebutuhan untuk bisa bersaing,” pungkasnya. (Adv/AL)

medianusantara.co Avatar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *