SAMARINDA – Kondisi ruas poros Kelay–Labanan di Kabupaten Berau kembali menuai keluhan warga. Jalan yang menjadi jalur utama penghubung Berau, Kutai Timur, dan Samarinda itu dilaporkan mengalami kerusakan berat, mulai dari badan jalan yang bergeser, titik longsor, hingga lubang besar yang membahayakan pengguna jalan.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah, meminta agar penanganan dilakukan secepatnya karena kerusakan sudah masuk kategori kritis. Berdasarkan laporan yang diterima, lebih dari 140 kilometer jalan berada dalam kondisi rusak berat, sementara sekitar 21 kilometer lainnya rusak ringan.
“Pada malam hari risikonya jauh lebih tinggi. Jalan menanjak dan menurun dipenuhi lubang besar, sehingga banyak warga takut melintas kecuali siang hari,” ujarnya, Kamis (27/11/2025).
Ia menambahkan bahwa kendaraan angkutan sering harus bergantian melewati titik rawan. Satu kesalahan kecil saja dapat menyebabkan kendaraan tergelincir dan memicu kemacetan panjang.
Menurut Syarifatul, keluhan masyarakat yang viral di media sosial menggambarkan kondisi sebenarnya di lapangan bahwa jalan poros tersebut bukan hanya jalur mobilitas warga, tetapi juga rute penting distribusi barang bagi perekonomian Berau.
Meski perbaikan jalan tersebut merupakan kewenangan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), ia memastikan DPRD Kaltim tetap mengambil langkah aktif.
“Kami sudah turun langsung meninjau lokasi. Foto dan videonya sudah saya serahkan ke Gubernur dan Balai Jalan,” jelasnya.
Ia menyebutkan bahwa Komisi III telah berkoordinasi dengan BPJN untuk meminta percepatan perbaikan sekaligus dorongan penambahan anggaran agar penanganan bisa diprioritaskan.









Leave a Reply