SAMARINDA – Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus memberi dampak luas, tidak hanya meningkatkan gizi pelajar, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat melalui pelibatan petani lokal.
Ananda mengatakan, peran produsen pangan dalam negeri sangat penting untuk memastikan pasokan MBG berkelanjutan sekaligus menjaga perputaran ekonomi tetap berada di Kaltim.
“Petani lokal punya kontribusi besar agar program ini berjalan stabil. Manfaatnya bukan hanya bagi pelajar, tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat,” jelasnya, Kamis (27/11/2025).
Politisi PDI-P itu menilai, jika kebutuhan bahan baku MBG dapat dipenuhi dari hasil pertanian lokal, maka efek ekonomi akan lebih terasa karena uang beredar di dalam daerah.
Namun ia mengingatkan masih ada persoalan akses permodalan yang membatasi kemampuan petani untuk memenuhi kebutuhan produksi.
“Tujuan kita jelas, memastikan pasokan MBG terpenuhi tanpa bergantung dari luar daerah,” tegasnya.
Selain soal pasokan, Ananda menyoroti pentingnya kualitas makanan. Setiap hidangan untuk pelajar, kata dia, harus memenuhi standar gizi dan keamanan pangan.
“Pengawasan dari hulu ke hilir wajib dilakukan agar makanan yang dikonsumsi aman dan menyehatkan,” ujarnya.
Ananda juga mendorong kerja sama antarorganisasi perangkat daerah. Ia menjelaskan bahwa Dinas Kesehatan berperan menetapkan standar gizi, Dinas Pendidikan memastikan pelaksanaan di sekolah.
Sementara itu lanjut Ananda, Dinas Pertanian harus menjadi penghubung dengan petani dan program swasembada pangan.
“Jika seluruh instansi bergerak bersama, MBG bisa menjadi program strategis yang memberi manfaat jangka panjang bagi Kaltim,” tutupnya.
Leave a Reply