SAMARINDA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, menyampaikan kritik tajam terhadap pola pembangunan di provinsi ini yang dinilainya terlalu berorientasi pada keuntungan jangka pendek.
Ia memperingatkan bahwa pengabaian terhadap dampak lingkungan bisa membawa kerusakan yang tak terpulihkan, mengancam kesejahteraan masyarakat di masa depan.
“Jika pembangunan terus dilakukan tanpa memperhatikan lingkungan, kita sedang menciptakan masalah serius yang akan membebani generasi mendatang,” tegas Hasanuddin, Senin (2/12/2024).
Ia menyebut Kaltim sebagai daerah yang rentan terhadap kerusakan lingkungan akibat eksploitasi sumber daya alam secara masif.
Ia menyoroti bahwa banyak proyek infrastruktur tidak mematuhi aturan analisis dampak lingkungan (AMDAL) secara maksimal, sehingga meningkatkan risiko kerusakan ekosistem.
“AMDAL bukan hanya formalitas untuk administrasi. Ini adalah langkah vital untuk menyaring proyek yang dapat merusak lingkungan. Pembangunan yang abai terhadap hal ini sama saja menempatkan keuntungan sesaat di atas keberlanjutan,” tambahnya.
Pernyataan ini disampaikan di tengah meningkatnya kekhawatiran akan dampak pembangunan besar-besaran, termasuk proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang sedang dikebut di Kaltim. Menurutnya, tanpa pengelolaan lingkungan yang ketat, proyek-proyek besar ini justru dapat memicu bencana ekologis di masa depan.
Hasanuddin menyerukan kepada pemerintah dan sektor swasta untuk mengutamakan konsep pembangunan hijau. Ia menyatakan bahwa pembangunan berkelanjutan tidak hanya menjaga keseimbangan ekologi tetapi juga menjamin pertumbuhan ekonomi yang stabil.
“Kita harus meninggalkan pola pikir yang hanya berfokus pada eksploitasi tanpa perencanaan jangka panjang. Lingkungan hidup adalah investasi terbesar untuk masa depan,” ujarnya.
Hasanuddin juga meminta masyarakat Kaltim untuk lebih peduli terhadap isu lingkungan dan turut mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya.
“Semua pihak harus ambil bagian. Lingkungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah,” tutupnya.
Leave a Reply