SAMARINDA – Rencana pengadaan sistem digital berteknologi tinggi untuk fasilitas Driving Range Golf di kawasan GOR Segiri Samarinda menuai perhatian dari Komisi III DPRD Kota Samarinda.
Sorotan difokuskan pada penggunaan anggaran besar yang tidak disertai dengan skema perawatan jangka panjang.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, mengungkapkan bahwa hampir setengah dari total anggaran pembangunan tahap kedua yakni sekitar 45 persen dari Rp33 miliar yang dialokasikan khusus untuk pengadaan perangkat sistem layanan golf digital yang berasal dari Korea Selatan.
“Sistem ini memang canggih, mencakup fitur pencatatan skor otomatis, pengaturan jadwal bermain, hingga kelengkapan operasional lainnya. Tapi kami melihat belum ada kejelasan soal perawatan sistem ke depannya,” ujar Deni, Rabu (23/7/2025).
Menurut Deni, perangkat yang kabarnya juga digunakan di lapangan golf kelas nasional seperti Arjuna dan Dago, memang dibeli secara langsung tanpa kontrak after-sales service atau dukungan teknis tahunan dari pihak penyedia.
Ia menilai keputusan tersebut perlu diimbangi dengan kesiapan sumber daya untuk pemeliharaan mandiri.
“Kalau tidak ada sistem perawatan yang jelas, kita justru menghadapi risiko kerusakan dini. Tidak ada manfaat dari alat canggih kalau kemudian tidak bisa dipakai karena kurang dirawat,” katanya.
Deni menegaskan bahwa perencanaan infrastruktur digital tidak hanya berhenti pada pengadaan, tetapi juga harus mencakup aspek keberlanjutan operasional. Menurutnya, fasilitas olahraga seperti ini harus bisa memberikan dampak ekonomi jangka panjang bagi kota.
“Driving Range ini bukan proyek biasa. Potensinya besar untuk PAD (Pendapatan Asli Daerah). Tapi semua itu tidak akan tercapai kalau sistem digitalnya macet karena kelalaian dalam pengelolaan,” tegasnya.
Terakhir kata dia, pembangunan tahap kedua Driving Range dijadwalkan rampung pada November 2025. Sementara itu, seluruh peralatan digital dari Korea telah tiba di Samarinda dan tengah menunggu proses instalasi. (Adv/AL)
Leave a Reply