SAMARINDA – Komisi IV DPRD Kota Samarinda akan melakukan inspeksi langsung ke tiga sekolah yang dilaporkan mengalami kerusakan serius. Langkah ini diambil untuk memastikan penanganan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) berjalan nyata, bukan sekadar rencana di atas kertas.
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Novan Syahronny Pasie, mengungkapkan sejumlah sekolah masih menghadapi masalah mendasar, seperti bangunan berbahan kayu, lokasi berada di area rawan longsor, hingga kerap terendam banjir. Menurutnya, kondisi tersebut membahayakan siswa dan harus ditangani segera.
“Kami tidak ingin perbaikan hanya jadi bahan rapat tanpa tindakan nyata. Kami akan datang langsung untuk melihat kondisi di lapangan dan mendorong agar pekerjaan bisa dimulai secepatnya, bukan ditunda hingga tahun depan,” ujarnya, Selasa (12/8/2025).
Salah satu sekolah yang menjadi perhatian adalah SDN 020 Samarinda Utara, yang pernah viral karena letaknya berada di tebing rawan longsor.
Novan menegaskan, jika renovasi besar belum memungkinkan, Pemkot harus menyiapkan langkah darurat, seperti memindahkan sementara proses belajar ke sekolah terdekat atau mendirikan ruang kelas sementara.
Novan juga menyoroti lemahnya deteksi dini terhadap kerusakan bangunan sekolah. Ia menyayangkan jika pemerintah baru bergerak setelah masalah ramai di media sosial.
“Kalau kepala sekolah sudah melapor ke dinas tapi belum ada tindakan, laporkan juga ke DPRD. Kami akan tindaklanjuti,” tegasnya.
Selain itu, Novan mempertanyakan prioritas penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Ia menilai, meski BOS tidak cukup untuk renovasi total, alokasi yang tepat tetap penting.
“Ada sekolah yang bangunannya masih kayu, tapi pagarnya sudah permanen dari beton. Sementara jumlah muridnya hanya sekitar 160 orang. Mungkin perlu dipikirkan opsi penggabungan atau relokasi sebagai solusi jangka panjang,” pungkasnya. (Adv/AL)
Leave a Reply