SAMARINDA – Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda beberapa hari terakhir menimbulkan bencana banjir yang merugikan warga. Selain kerugian materiil berupa kerusakan rumah, tanah longsor dibeberapa titik, banjir juga mengganggu aktivitas ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat.
Bahkan, kejadian tanah longsor di beberapa titik akibat banjir menunjukkan bahwa upaya pemerintah dalam mengantisipasi cuaca ekstrem masih belum efektif.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda Abdul Rohim menyampaikan bahwa akan menjadwalkan pemanggilan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) guna melakukan evaluasi.
“Musibah ini menjadi catatan penting bagi kami. Kami akan memanggil Dinas PUPR guna menanyakan terkait program pengendalian banjir yang belum mampu menahan luapan air saat hujan deras,” jelasnya, Kamis (22/5/2025).
Rohim sapaan akrabanya, menilai bahwa ada banyak aspek yang perlu dievaluasi terkait kondisi di Kota Samarinda saat cuaca ekstrem, salah satunya hujan deras.
“Jika di hulu debit air terlalu tinggi, jelas output akan kewalahan. Solusinya adalah pembangunan kolam retensi. Namun, jika input dan output sesuai, tapi terjadi penyumbatan di hilir,” terang Rohim.
DPRD juga akan meminta penjelasan terkait longsor di luar badan Terowongan Selili.“Persoalan semua ini akan kami evaluasi secara menyeluruh. Kami akan memanggil pihak-pihak terkait,” tutupnya. (Adv/AL)
Leave a Reply