Novan Dorong Pembangunan Taman Inklusif untuk Anak Difabel

medianusantara.co

SAMARINDA – Upaya menjadikan Kota Tepian sebagai ruang yang ramah bagi semua kalangan kembali digaungkan DPRD Samarinda.

Kali ini, perhatian khusus datang dari Komisi IV yang menyoroti kurangnya fasilitas inklusif di taman-taman kota, khususnya bagi anak-anak penyandang disabilitas.

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi ruang terbuka hijau (RTH) yang belum sepenuhnya dapat diakses oleh anak-anak berkebutuhan khusus. Menurutnya, taman kota seharusnya menjadi ruang yang adil dan nyaman bagi seluruh anak, tanpa terkecuali.

“Kita sering terlalu fokus membangun taman yang terlihat menarik secara visual, tapi lupa bahwa tidak semua anak bisa menikmatinya. Kalau anak difabel kesulitan mengakses taman, berarti belum inklusif,” ujar Novan, Rabu (9/7/2025)

Novan mengingatkan, dengan status Samarinda yang tengah mengupayakan predikat Kota Layak Anak (KLA) kategori utama, perhatian terhadap keberadaan fasilitas ramah disabilitas semestinya menjadi prioritas.

Ia menyoroti sejumlah kekurangan, mulai dari tidak adanya jalur landai untuk pengguna kursi roda, minimnya permainan yang dirancang untuk anak difabel, hingga belum tersedianya toilet yang dapat diakses dengan mudah oleh anak-anak penyandang disabilitas.

“Esensinya adalah semua anak harus merasa diterima. Mereka butuh ruang untuk bermain, berbaur, dan tumbuh tanpa diskriminasi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Novan menekankan bahwa taman kota tidak semestinya hanya menjadi spot foto atau tempat nongkrong, tetapi harus berfungsi sebagai ruang sosial yang terbuka bagi siapa saja.

Ia mendorong Pemerintah Kota Samarinda untuk mengevaluasi seluruh taman yang ada dan memetakan kekurangan dalam aspek inklusif.

Menurutnya, kebijakan pembangunan taman yang ramah difabel harus disusun bersama komunitas penyandang disabilitas agar kebutuhan yang ada benar-benar terakomodasi.

“Kita harus mendengarkan mereka yang sehari-hari menghadapi kendala akses di ruang publik. Pendapat mereka sangat penting dalam proses perencanaan,” jelasnya.

Ia juga menyarankan agar Samarinda bisa belajar dari kota-kota lain yang telah sukses menghadirkan taman inklusif dengan fasilitas seperti jalur khusus, permainan sensorik, serta papan informasi braille.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Novan memastikan bahwa Komisi IV DPRD akan memperjuangkan agar anggaran untuk pembangunan taman inklusif dimasukkan dalam pembahasan APBD berikutnya.

“Ini bukan hanya proyek fisik, tapi bagian dari penghormatan terhadap hak anak dan komitmen kita terhadap prinsip kesetaraan,” katanya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk aktif terlibat dalam mendorong inklusivitas di ruang publik. Menurutnya, taman kota baru bisa dikatakan layak bila seluruh anak, tanpa memandang kemampuan fisik, dapat mengakses dan menikmatinya.

“Ruang publik adalah milik bersama. Semua anak berhak atas ruang yang mendukung tumbuh kembang mereka,” tutup Novan.

Dengan langkah ini, DPRD Samarinda berharap dapat mendorong terciptanya kota yang benar-benar ramah anak dan adil bagi semua, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus. (Adv/AL)

medianusantara.co Avatar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *