SAMARINDA – Rencana Wali Kota Samarinda, Andi Harun untuk meninjau ulang durasi jam belajar di sekolah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.
Salah satunya, Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, Muhammad Novan Syahronny Pasie. Ia menyatakan dukungan positifnya terhadap langkah Wali Kota tersebut.
Menurutnya, jam belajar yang terlalu panjang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental siswa, khususnya di tingkat sekolah dasar.
“Orang dewasa saja bisa merasa jenuh jika bekerja terlalu lama, apalagi anak-anak yang masih dalam masa tumbuh kembang,” terangnya, Sabtu (8/3/2025).
Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara pendidikan formal dan hak bermain bagi anak. Masa kanak-kanak adalah fase penting yang tidak hanya membutuhkan pembelajaran akademik, tetapi juga waktu untuk beristirahat dan bermain.
Novan menilai anak-anak tidak seharusnya belajar terus-menerus dari pagi hingga sore tanpa waktu bermain.
Ia mendorong adanya kajian mendalam yang melibatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Kesehatan. Kajian tersebut diharapkan dapat memberikan dasar yang jelas dalam merumuskan kebijakan yang berpihak pada kebutuhan siswa.
“Jika hasil kajian menunjukkan jam belajar yang terlalu panjang dapat berdampak buruk pada psikis anak, maka perlu adanya langkah konkret untuk mengatur ulang jam tersebut,” jelas Novan.
Sebagai solusi, Novan mengusulkan agar waktu bermain atau kegiatan santai dimasukkan ke dalam jadwal belajar di sekolah guna mendukung keseimbangan perkembangan anak. (Adv/AL)
Leave a Reply