SAMARINDA – Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Novan Syahronny Pasie, menekankan pentingnya perlindungan menyeluruh bagi tenaga pengajar sebagai elemen utama dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Dalam pandangannya, guru tidak hanya menjadi korban kekerasan di lingkungan sekolah, tetapi juga kerap luput dari perhatian dalam hal jaminan keamanan dan dukungan psikososial.
“Guru adalah pilar utama pendidikan. Kalau mereka tidak merasa aman, bagaimana mungkin mereka bisa mendidik dengan maksimal,” kata Novan, Kamis (5/6/2025).
Ia menilai bahwa kasus kekerasan terhadap guru bukan hanya sekadar pelanggaran etika atau hukum, tetapi menjadi sinyal kuat bahwa sistem perlindungan terhadap tenaga pendidik belum berjalan optimal.
Novan mendesak pemerintah daerah untuk mulai membangun regulasi yang lebih tegas, serta sistem pelaporan yang berpihak pada korban, termasuk guru.
Lebih jauh, Novan juga menyoroti pentingnya peran sekolah dalam menciptakan budaya hormat terhadap pendidik. Ia mengajak semua pemangku kepentingan, mulai dari kepala sekolah, komite, hingga orang tua murid, untuk menginternalisasi nilai-nilai penghargaan terhadap profesi guru.
“Lingkungan sekolah harus jadi ruang yang mendukung, bukan malah jadi tempat yang rawan konflik dan tekanan bagi guru,” tegasnya.
Dalam waktu dekat, Komisi IV berencana mendorong pembahasan program perlindungan tenaga pendidik bersama Dinas Pendidikan Samarinda.
Novan menyebut langkah ini penting untuk membangun ekosistem pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada prestasi siswa, tapi juga kesejahteraan dan keselamatan guru.
“Sudah saatnya kita melihat guru sebagai aset negara yang harus dijaga, bukan hanya penyalur kurikulum,” pungkasnya. (Adv/AL)
Leave a Reply