Sekolah Unggulan Jadi Motor Inovasi Pendidikan Bukan Hanya Simbol Kemewahan

medianusantara.co

SAMARINDA – Kehadiran sekolah bertaraf internasional di kawasan Loa Bakung memicu diskusi publik soal pemerataan akses dan kualitas pendidikan.

Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ismail Latisi, mengajak pemerintah untuk menjadikan sekolah unggulan bukan sebagai simbol kemewahan, melainkan sebagai pusat inovasi yang mendorong transformasi pendidikan di seluruh wilayah.

Menurut Ismail, konsep sekolah berbasis digital dan bilingual seperti yang dikembangkan di Loa Bakung sangat potensial menjadi model percontohan.

Namun, ia mengingatkan bahwa nilai strategis dari sekolah ini akan sia-sia jika tidak memberikan dampak nyata ke sekolah-sekolah lain yang masih tertinggal secara fasilitas maupun kualitas guru.

“Sekolah unggulan itu harus jadi laboratorium pembelajaran bagi semua, bukan sekadar etalase kemajuan. Inovasinya harus bisa ditularkan ke sekolah di pinggiran kota hingga pelosok kecamatan,” ujarnya, Jumat (6/6/2025).

Ia juga menyoroti pentingnya transparansi dalam proses seleksi peserta didik. Menurutnya, program sekolah unggulan tidak boleh menciptakan eksklusivitas yang justru memperbesar kesenjangan.

“Anak dari keluarga mana pun harus punya peluang yang sama. Jangan sampai hanya karena faktor ekonomi atau koneksi, siswa dari keluarga biasa tidak bisa masuk,” tegasnya.

Lebih jauh, Ismail berharap Pemerintah Kota Samarinda dan Dinas Pendidikan bisa memaksimalkan peran sekolah unggulan ini sebagai pusat pelatihan guru, pengembangan kurikulum berbasis digital, serta integrasi sistem pengajaran yang adaptif.

“Jangan berhenti di bangunan megah. Aplikasinya harus menyentuh guru-guru di sekolah lain juga. Kami di DPRD siap mendorong agar transfer ilmu ini berjalan efektif,” pungkasnya. (Adv/AL)

medianusantara.co Avatar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *