SAMARINDA – Kapasitas Tempat Pemakaman Umum (TPU) Loa Bakung kini berada pada titik kritis. Kondisi lahan yang semakin padat membuat DPRD Kota Samarinda bersama warga turun langsung meninjau lokasi sekaligus meminta kepastian dari PT Bukit Baiduri Energi (BBE) terkait hibah lahan baru untuk pemakaman.
Ketua Komisi I DPRD Samarinda, Samri Shaputra, menegaskan kebutuhan lahan tambahan sudah tidak bisa ditunda. “Ini bukan sekadar wacana, tapi kebutuhan mendesak. PT BBE harus segera menunaikan komitmen hibah lahan sebagai bentuk tanggung jawab sosial mereka,” ujarnya.
Samri menuturkan, masyarakat tidak mempermasalahkan apakah makam lama akan tetap dipertahankan atau dipindahkan. Bagi warga, yang terpenting adalah tersedianya lahan baru yang bisa segera difungsikan.
“Kalau bicara relokasi, biayanya tentu besar. Jadi solusi paling realistis adalah mempercepat penggunaan lahan baru,” jelasnya, Selasa (16/9/2025).
Menurutnya, kunci penyelesaian ada pada percepatan langkah PT BBE. Jika proses hibah dan penggarapan lahan tidak segera dilakukan, penumpukan jenazah di TPU lama akan terus berlanjut.
“Semakin cepat lahan baru disiapkan, semakin cepat juga kita bisa hentikan penambahan di lokasi lama,” tegasnya.
DPRD pun menunggu keseriusan perusahaan untuk menandatangani berita acara hibah. Dokumen tersebut nantinya menjadi dasar hukum pengelolaan pemakaman baru sekaligus mengatur agar pemakaman lama tidak lagi menjadi masalah berlarut-larut.
“Kami berharap PT BBE segera merespons. Masyarakat butuh kepastian, bukan janji,” kata Samri.
Ia menekankan, persoalan TPU tidak bisa dianggap sepele. Jika tidak segera difinalisasi, warga akan terus berada dalam kondisi sulit.
“Sebelum situasi semakin kompleks, langkah penyelesaian harus dilakukan. TPU baru di Loa Bakung adalah kebutuhan yang tidak bisa ditawar,” pungkasnya. (Adv/AL)
Leave a Reply