Uji Coba Vaksin TBC, Sani: Jangan Sampai Ada Paksaan

medianusantara.co

SAMARINDA – Uji coba vaksin tuberkulosis (TBC) mendapatkan respon dari Anggota Komisi II DPRD Samarinda Sani Bin Husain. Dirinya menyampaikan bahwa uji coba semacam itu tidak boleh dilakukan sembarangan tanpa pemenuhan syarat keselamatan dan etika yang ketat.

“Saya tidak ingin warga Samarinda jadi bahan uji coba vaksin jika tidak lengkap tiga syarat utama,” ucapnya, Rabu (21/5/2025).

Menurutnya, syarat pertama adalah pemetaan risiko secara menyeluruh. Efek samping dan potensi bahaya vaksin harus diketahui dan disampaikan secara transparan kepada peserta uji.

“Harus dipetakan dulu efek samping dan risikonya, dan harus jelas penanganannya. Prosedur ini harus betul-betul aman dan tersampaikan jelas ke peserta uji,” jelas Sani.

Kedua, soal pentingnya tanggung jawab penuh dari pihak penyelenggara jika terjadi masalah kesehatan selama atau setelah proses uji coba. “Pihak terkait harus siap bertanggung jawab penuh jika terjadi hal di luar kendali atau risiko kesehatan,” terang Sani sapaan akrabnya.

Lebih lanjut kata Sani, ketiga soal partisipasi dalam uji coba harus bersifat sukarela. Tidak boleh ada pemaksaan, terlebih terhadap anak-anak, lansia, atau warga yang tidak menyetujui keikutsertaannya.

“Uji coba tidak boleh dipaksakan pada anak-anak, orang tua, dan warga yang tidak bersedia mengikuti uji ini. Jadi tidak boleh ada paksaan dalam bentuk apa pun,” terangnya.

Pernyataan ini disampaikan menyusul kabar bahwa Indonesia akan menjadi salah satu lokasi uji coba vaksin TBC M72, yang dikembangkan oleh Bill Gates melalui Gates Foundation.

Bahkan, kabar itu diungkap langsung oleh Presiden Prabowo Subianto usai bertemu Bill Gates di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu (07/05/2025).

“Beliau sedang kembangkan vaksin TBC untuk dunia, dan Indonesia akan jadi salah satu tempat uji coba,” kata Prabowo.

Gates menyatakan, uji coba vaksin M72 telah dimulai, termasuk di dua lokasi di Indonesia. Selain Indonesia, vaksin ini juga diuji di India dan sejumlah negara Afrika. Ia berharap vaksin tersebut bisa menjadi terobosan global dalam pemberantasan TBC yang masih menjadi penyakit menular mematikan.

Menurut laporan Kementerian Kesehatan RI, kasus TBC di Indonesia terus meningkat. Pada 2023 tercatat 809.000 kasus, naik dari 724.000 pada tahun sebelumnya. (Adv/AL)

medianusantara.co Avatar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *