SAMARINDA – Kondisi tempat pembuangan sementara (TPS) di Jalan Padat Karya, Kelurahan Sempaja Utara, kembali memicu keresahan warga.
Tumpukan sampah yang menggunung dan aroma menyengat tak hanya merusak wajah lingkungan, tapi juga mengganggu aktivitas harian masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi.
Warga mengeluhkan, sampah kerap meluber ke badan jalan dan tak jarang menghambat mobilitas warga, terutama saat hujan mengguyur. Sejumlah pemulung pun tampak memilah sampah secara sembarangan tanpa pengawasan, memperparah kondisi yang sudah semrawut.
Menanggapi hal ini, Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Maswedi, menyatakan keprihatinannya atas situasi ini. Ia menekankan, penanganan sampah bukan hanya soal kebersihan kota, tapi juga menyangkut hak masyarakat untuk hidup di lingkungan yang sehat dan layak.
“Lingkungan yang bersih itu hak dasar warga. Pemerintah harus memastikan pengelolaan TPS dilakukan secara manusiawi dan profesional,” ujar Maswedi, Kamis (12/6/2025).
Menurutnya, pemerintah tak bisa lagi membiarkan TPS dikelola asal-asalan tanpa sarana pendukung yang memadai. Jika lokasi tersebut tetap digunakan sebagai titik pembuangan, maka harus dilengkapi dengan kontainer atau fasilitas penampungan permanen.
Maswedi juga menyebut bahwa dirinya sudah menyampaikan langsung kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan sampah di wilayah padat penduduk.
“DLH tidak bisa bekerja sendiri. Harus ada sinergi dengan kelurahan dan RT agar ada kontrol, edukasi, serta solusi jangka panjang, bukan tambal sulam,” tegasnya.
Ia menegaskan, penanganan sampah yang buruk tak hanya berdampak pada kebersihan, tapi juga bisa memicu masalah kesehatan, terutama di musim penghujan.
“Ini soal kesehatan publik. Jangan tunggu ada penyakit menular baru bergerak. Warga Sempaja Utara berhak atas lingkungan yang lebih baik,” pungkasnya. (Adv/AL)
Leave a Reply