SAMARINDA – Aliansi Mahakam menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan aspirasi rakyat secara damai. Usai aksi 1 September 2025 di depan Kantor DPRD Kaltim, aliansi bersama Polresta Samarinda, perwakilan universitas, dan tokoh agama menggelar bakti sosial serta doa bersama sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat.
Dalam kegiatan tersebut, sejumlah paket sembako disalurkan kepada warga. Aliansi menekankan, agenda ini bukan simbol pelemahan gerakan, melainkan penegasan bahwa perjuangan mahasiswa dan rakyat di Kaltim selalu ditempuh melalui jalur damai.
“Demonstrasi adalah sarana menyampaikan aspirasi. Kami tidak pernah mengarahkan gerakan ini untuk merusak fasilitas, mengorbankan masyarakat, atau bertindak anarkis,” tegas Jendral Lapangan Aliansi Mahakam, Renaldi Saputra.
Aliansi juga menyinggung soal penangkapan empat aktivis pada malam sebelum aksi berlangsung. Meski kini mereka mendapat penangguhan berkat dukungan pendamping hukum, solidaritas mahasiswa, dan jaminan dari Rektor Universitas Mulawarman, aliansi memastikan ke depan aksi tidak lagi melibatkan mereka hingga masa penangguhan selesai.
“Gerakan kami tetap solid dan tidak berhenti. Justru pengalaman ini membuat kami lebih terorganisir, lebih disiplin, dan lebih jelas arah perjuangannya,” lanjutnya.
Aliansi Mahakam menegaskan, kemarahan rakyat harus diarahkan pada solusi, bukan pada tindakan destruktif. Mereka mencontohkan kerusuhan di Makassar dan NTB yang justru menimbulkan kerugian besar tanpa menyelesaikan persoalan utama.
Karena itu, aliansi menyerukan agar mahasiswa dan masyarakat Samarinda tetap fokus pada akar persoalan serta tidak mudah terprovokasi pihak luar.
“Aliansi Mahakam akan terus hadir memperjuangkan aspirasi rakyat. Kami pastikan keselamatan massa aksi menjadi prioritas utama,” tutupnya.
Teks foto : Jendral Lapangan Aliansi Mahakam, Renaldi Saputra (istimewa).









Leave a Reply