SAMARINDA – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Sapto Setyo Pramono berikan kritik terhadap penerapan sistem zonasi di Kalimantan Timur yang disebut masih menimbulkan keluhan di masyarakat.
Ia menilai bahwa meskipun sistem zonasi mungkin cocok diterapkan di wilayah Jawa, hal tersebut belum tentu sesuai dengan kondisi di luar Jawa, terutama di Kaltim.
“Bagusnya kebijakan ini mungkin cocok di Jawa, tetapi di luar Jawa, termasuk di Kalimantan Timur, belum tentu sesuai. Banyak masyarakat yang masih mengeluhkan sistem ini,” ujar Sapto, Selasa (3/12/2024).
Menurut Sapto, kebijakan zonasi belum sepenuhnya dapat diterapkan di Kaltim, karena adanya perbedaan fasilitas dan sumber daya antar sekolah, khususnya antara sekolah di kota besar seperti Samarinda dan daerah-daerah terpencil.
“Dengan sistem zonasi, semua sekolah diharapkan setara. Namun, kenyataannya perbedaan fasilitas dan sumber daya antar sekolah, terutama antara kota besar dan daerah terpencil, masih signifikan,” paparnya.
Sapto mendukung langkah Kementerian Pendidikan untuk melakukan kajian lebih lanjut mengenai sistem zonasi ini. Ia berharap kajian tersebut dapat mempertimbangkan perbedaan kondisi antar wilayah, terutama di Kaltim, agar kebijakan pendidikan ini lebih merata dan sesuai dengan kebutuhan daerah.
Leave a Reply