SAMARINDA – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Yenni Eviliana, menyerukan perlunya fokus pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bagi perempuan, khususnya ibu-ibu di desa.
Menurutnya, langkah ini dapat menjadi solusi strategis untuk meningkatkan kemandirian ekonomi sekaligus mendorong kesejahteraan masyarakat secara luas.
“Pemberdayaan perempuan desa melalui UMKM memiliki potensi besar untuk menggerakkan perekonomian lokal. Namun, hambatan seperti keterbatasan modal, pelatihan, dan pendampingan masih menjadi tantangan utama,” ujar Yenni, Kamis (5/12/2024).
Ia menekankan pentingnya program UMKM berbasis komunitas yang terintegrasi, mulai dari pelatihan hingga akses permodalan. Yenni juga menyoroti perlunya pemerintah daerah segera menginisiasi program-program yang memberikan perhatian khusus pada pemberdayaan perempuan desa. Yenni menyebut pelatihan keterampilan sebagai komponen utama dalam pemberdayaan UMKM.
Bahkan, perempuan di desa perlu mendapatkan bekal tentang pengelolaan usaha, pemasaran, hingga pengembangan produk agar mampu bersaing di pasar lokal maupun luar daerah.
“Pelatihan dan pendampingan harus menjadi bagian tak terpisahkan dari program ini. Dukungan intensif sangat penting agar usaha kecil yang dirintis dapat bertahan dan berkembang,” jelasnya.
Selain pelatihan, Yenni menggarisbawahi pentingnya kemudahan akses modal bagi perempuan desa. Ia mengusulkan agar pemerintah daerah menyediakan skema pinjaman bersubsidi atau bantuan modal usaha dengan bunga rendah untuk mendukung pengembangan UMKM.
“Tanpa dukungan modal yang memadai, sulit bagi UMKM untuk tumbuh. Pemerintah perlu hadir dengan kebijakan yang mendukung keberlanjutan usaha kecil, khususnya bagi perempuan desa,” tegasnya.
Dengan adanya program pemberdayaan UMKM yang berfokus pada perempuan, Yenni optimistis perekonomian desa dapat tumbuh lebih inklusif, mendorong kemandirian masyarakat, dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kesejahteraan Kaltim.
Leave a Reply