MALAYSIA – Dewan Bisnis BIMP-EAGA (BEBC) menggelar rapat Dewan Direksi di Hotel Le Meridien, Kota Kinabalu, Malaysia, Senin 14 Oktober 2024, lalu.
Rapat dipimpin oleh Ketua BIMP-EAGA Business Council (BEBC), Sayid Irwan, dan dihadiri direktur negara dari Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Perwakilan sektor swasta serta pemangku kepentingan dari berbagai industri juga turut berpartisipasi untuk membahas tantangan serta strategi pembangunan regional yang tengah berlangsung.
“Rapat ini menjadi platform penting bagi sektor swasta untuk menyampaikan kekhawatiran mereka, yang kemudian dikonsolidasikan oleh BEBC dan disampaikan dalam Pertemuan Pejabat Senior (SOM) ke-32,” ungkapnya, Jumat (18/10/2024).
Diskusi dalam rapat BOD berfokus pada isu-isu utama seperti fasilitasi perdagangan lintas batas, pergerakan orang dan barang, serta hambatan infrastruktur. Perhatian khusus diberikan pada peningkatan proses Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, dan Keamanan (CIQS) guna memperkuat konektivitas antarnegara anggota.
Sayid Irwan menjelaskan bahwa pada rapat dewan tersebut, salah satu yang menjadi sorotan utama adalah soal pentingnya memperkuat perdagangan di sektor pertanian, agribisnis, dan agro-pariwisata.
BEBC juga menegaskan perlunya menyelaraskan protokol perdagangan dan menyederhanakan pergerakan produk pertanian lintas batas. Peluang untuk mengembangkan agro-pariwisata sebagai upaya mendorong pariwisata berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi pedesaan juga dieksplorasi.
Selain itu, Sayid menekankan pentingnya kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah, klaster, dan lembaga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Dewan mengidentifikasi area pertumbuhan potensial di Koridor Ekonomi Kalimantan Barat (WBEC), Koridor Ekonomi Kalimantan Timur (EBEC), dan Koridor Sulu-Sulawesi, dengan menekankan pentingnya integrasi regional. BEBC memprioritaskan pengembangan agribisnis dan peningkatan akses pasar guna memperkuat daya saing produk lokal,” jelasnya.
BEBC turut serta dalam Pertemuan Pejabat Senior BIMP-EAGA (SOM) ke-32. Sayid Irwan menyampaikan pembaruan mengenai isu-isu mendesak yang dibahas dalam rapat BOD. Topik utama meliputi peningkatan infrastruktur dan penghapusan hambatan perdagangan. BEBC memuji upaya SOM dalam menyederhanakan proses perbatasan dan memperkuat pergerakan barang serta orang lintas batas, yang berkontribusi pada kelancaran perdagangan dan konektivitas regional.
Selama 30 tahun terakhir, WBEC, EBEC, dan Koridor Sulu-Sulawesi telah menunjukkan dampak ekonomi yang signifikan, menarik investasi, merangsang perdagangan, dan menciptakan lapangan kerja yang menguntungkan masyarakat lokal dan ekonomi regional. BEBC menegaskan perlunya memanfaatkan potensi koridor-koridor ini untuk pertumbuhan yang lebih lanjut.
“BEBC juga mengucapkan terima kasih kepada para Menteri, Gubernur, dan pemimpin pemerintah daerah atas kepemimpinan mereka dalam memajukan agenda BIMP-EAGA,” terang dia.
Sayid Irwan memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah atas peran penting mereka dalam mengimplementasikan inisiatif yang mendukung pembangunan regional, terutama di bidang infrastruktur, perdagangan, dan konektivitas.
BEBC memuji upaya kerja sama yang berkelanjutan antara semua pihak untuk menjaga daya saing kawasan ini. Dewan menegaskan kembali komitmennya untuk bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan guna menjadikan BIMP-EAGA pusat perdagangan, investasi, dan pertumbuhan ekonomi yang dinamis.
Leave a Reply