SAMARINDA – Sekjen Barikade Tino Heidel Ampulembang sayangkan pernyataan seorang yang mengatasnamakan sebagai aktivis yakni Andi Muhammad Akbar, yang melontarkan kritik namun bermuatan politis.
Diketahui, Akbar melakukan kritik terhadap calon Gubernur Kaltim nomor urut 2 Rudy Mas’ud, dengan melontarkan mengenai dinasti politik.
Menurutnya, di dalam berdemokrasi tentu boleh saja melontarkan kritik terhadap siapa pun namun harus sesuai koridornya.
“Sehingga dari pernyataan itu yang berujung pelaporan ke kepolisian saya pikir sudah tepat dan sesuai,” kata Tino, Sabtu (19/10/2024).
Tino menyebutkan bahwa apabila Akbar merupakan seorang aktivis seharusnya berada di tengah, dalam artian kritik sebagai ajang mengedukasi masyarakat kaltim.
“Akbar juga harusnya mengkritik Isran Noor yang abai terhadap nyawa manusia yang mati di lubang tambang,” ujarnya.
Masyarakat hanya minta lubang tambang tersebut ditutup dan pelaku tambang ilegal ditangkap, tapi justru Akbar malah diam.
“Bukan kah dia aktivis? Kalau dia bungkam terhadap salah satu paslon berarti patut diduga keras akbar ini bukan aktivis tapi timses,” kritiknya.
Bahkan lebih lanjut kata Tino, bahwa nada bicara Akbar sudah seperti tim pemenangan. Karena itu patut diduga ada pihak yang mendorong sehingga memanfaatkan kepolosannya untuk menyerang salah satu paslon yang sedang berkontestasi dalam Pilkada Kaltim.
“Jangan sembunyi di balik kata aktivis itu bikin malu aktivis yang lain. Yang masih murni belum berposisi,” tuturnya.
“Sangat disayangkan kemudian mengaku aktivis namun tidak bisa memposisikan diri terlanjur kadung dengan kritik yang berujung fitnah. Dan saya pikir Akbar ini adalah insan cendekia harusnya bisa lebih pintar dalam melontarkan kritik. Harusnya bisa membedakan mana kritik mana ujaran kebencian alias fitnah,” tambahnya.
Leave a Reply